Revisit: Review Album Fake/Faker dari Polyester Embassy
Album ini adalah harta karun yang sangat berharga. Tidak mudah menemukan band indie-rock dengan kerumitan dan progresif yang terkomposisi begitu apik
Album kedua dari Polyester Embassy ini adalah harta karun yang sangat berharga. Mendengarkannya kembali setelah 13 tahun semenjak dirilis tanggal 10 Mei 2011 oleh FFWD Records, saya merasa album ini perlu mendapatkan apresiasi lebih di masa sekarang. Tidak mudah menemukan band indie-rock dengan kerumitan dan progresif yang terkomposisi begitu apik harmonis dan melodius seperti lagu-lagu di album ini.
Apa yang saya tulis di review asli masih valid. Bahkan di saat banyak band baru bermunculan, menurut saya album ini masih bisa dimasukkan sebagai salah satu yang terbaik dalam dua dekade belakangan. Baik secara komposisi, aransemen dan produksi menurut saya album ini masih sangat layak diperhitungkan dan mendapatkan apresiasi tambahan. Menurut saya album masih relevan dalam segala aspek.
Silahkan didengarkan kembali atau cari rilisan fisik album ini kalau belum punya.
Tulisan ini juga ingin mengenang almarhum Givari Mustika Putra drummer super berbakat yang meninggal dunia bulan Februari tahun 2020 kemarin. Semoga dapat beristirahat dengan tenang.
Review ini memiliki tanggalan 12 Mei 2011 di deathrockstar.club
Album Fake/Faker ini adalah apa yang bisa disebut sebagai ‘masterpiece’ berharga yang bisa membuat bangga para pemilik dan fans musik di Indonesia. (paling tidak saya cukup bangga bisa mengenal mereka, dan mendengarkan album ini).
Setelah mendengarkan album ini beberapa kali, saya bisa mengatakan bahwa album ini adalah standard baru di scene musik alternatif, dimana agresifitas, noise, progresif, melodi berada di komposisi yang pas, ditambah lirik berbahasa Inggris yang dekonstruktif tidak baku.
Originalitas juga menjadi point penting, dimana Polyester Embassy membahasakan originalitas dalam bentuk karakter musik mereka yang semakin kuat.
Dan sembilan lagu disini semua tersusun dengan baik, tanpa sempat membuat bosan. Sambil mendengarkan bunyi theremin di track 9, saxophone di track 4, dan favorit saya adalah track 1.
Sekarang saatnya kamu bangun dan pergi membeli CD ini berapapun harganya.
Atau kalau males beranjak dari layar monitor, silahkan kontak omuniuum@gmail.com / order@omuniuum.net untuk mail order
FFWD Records 2011
9.1/10
Eric Wirjanata, Mei 2011