Candei merilis album pertama
Candei adalah band asal Muara Enim, Sumatera Selatan, yang menghadirkan musik Melayu dalam nuansa kontemporer.
Candei awalnya dibentuk sebagai duo, Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal) dan Triwibowo S. P. (suling), untuk memenuhi undangan tampil di Palembang. Saat itu, mereka menggunakan nama Candei Banaspati tanpa rencana menjadi proyek jangka panjang. Namun, pada 2020, mereka resmi terbentuk sebagai band di Muara Enim dengan anggota tambahan: Putra Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), dan Fajrin Ramadani (akordeon).
Lirik lagu Candei ditulis oleh Fram dalam bahasa Besemah, bahasa ibu suku Melayu Besemah yang berasal dari Sumatera Selatan. “Awalnya saya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi teman-teman mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa asli saya,” ungkap Fram yang tinggal di Kikim, Lahat.
Musik Candei terinspirasi oleh Batanghari Sembilan, tradisi petikan gitar tunggal dengan seni bertutur yang dikenal sebagai Rejung atau Merejung. Meski demikian, Candei memberi sentuhan tema yang lebih personal dan relevan, membahas keresahan terhadap politik dan kehidupan adat.
Mereka merilis mini album Self-Titled pada 13 Desember 2024 di bawah naungan Bahasa Ibu Records
Mini album ini terdiri dari lima lagu berbahasa Melayu Besemah: “Ghimbe”, “Sendari”, “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe”. Karya ini tersedia dalam format digital, serta rilisan fisik berupa compact disc dan vinyl.